Apa itu Stres?

Kidshealth.org mendefinisikan Stres sebagai perasaan yang tercipta ketika kita bereaksi terhadap kejadian tertentu. Ini adalah cara tubuh naik ke sebuah tantangan dan bersiap-siap untuk memenuhi situasi yang sulit dengan fokus, kekuatan, stamina, dan peningkatan kewaspadaan. 

Stres adalah semata-mata fakta alam - kekuatan dari dunia luar yang mempengaruhi individu. Individu merespons stres dengan cara yang mempengaruhi individu maupun lingkungan mereka. Oleh karena itu, semua makhluk hidup berada dalam pertukaran konstan dengan lingkungan sekitarnya (ekosistem), baik secara fisik maupun perilaku.

Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres disebut stresor, dan meliputi berbagai macam situasi - mulai dari bahaya fisik langsung misalnya membuat presentasi kelas atau mengambil mata kuliah berat dalam semester anda. 

 
       Tubuh manusia merespons stres dengan mengaktifkan sistem saraf dan hormon tertentu. Hipotalamus mengirim sinyal kepada kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin dan kortisol dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah. Hormon-hormon ini mempercepat denyut jantung, laju pernafasan, tekanan darah, dan metabolisme. Pembuluh darah terbuka lebih lebar untuk membiarkan lebih banyak darah mengalir ke kelompok otot besar, membuat otot kita waspada. Pupil melebar untuk memperbaiki penglihatan. Hati melepaskan sebagian cadangan glukosa untuk meningkatkan energi tubuh. Dan keringat dihasilkan untuk mendinginkan tubuh. 

        Semua perubahan fisik ini mempersiapkan seseorang untuk bereaksi dengan cepat dan efektif untuk menangani tekanan saat itu. Reaksi alamiah ini dikenal sebagai respons stres. Saat hal ini bekerja dengan baik, respons tubuh terhadap stres meningkatkan kemampuan seseorang untuk tampil baik di bawah tekanan. Tapi respons stres juga dapat menyebabkan masalah ketika bereaksi berlebihan atau gagal untuk mematikan dan me-reset sendiri dengan benar. 

Baik-Buruknya Stress
     
 tanggapan Stres (juga disebut respons stress) sangat penting dalam situasi darurat, seperti ketika seorang pengemudi membanting rem untuk menghindari kecelakaan. Ini juga dapat diaktifkan dalam bentuk yang lebih ringan pada saat tekanan ada tetapi tidak ada bahaya yang sebenarnya - seperti bersiap-siap untuk pergi ke sebuah pesta dansa besar, atau duduk tenang saat ujian akhir. Sedikit stres ini dapat membantu menjaga Anda pada jari-jari kaki, siap untuk naik ke sebuah tantangan. Dan sistem saraf dengan cepat kembali ke keadaan normal, berdiri untuk menanggapi lagi bila diperlukan.

      Keadaan stress jangka panjang dapat menghasilkan stress level rendah yang berjalan lama yang sulit bagi banyak orang. Sistem syaraf merasakan tekanan secara terus menerus dan sedikit diaktifkan dan dilanjutkan untuk memompa keluar hormon stress tambahan selama jangka waktu yang lama.

 Stress Signs
 Seperti halnya penyakit, stress juga dapat dikenai. Ada beberapa tanda-tanda ketika kita mengalami stress.
  • Jantung berdebar-debar
  • Nafas menjadi lebih cepat
  • Berkeringat
  • Otot-otot menegang
  • Tekanan darah meningkat
  • Mudah panik
  • Tegang
  • Nafsu makan berkurang/bertambah secara drastis
  • Insomnia
  • Diare
  • Pelupa
  • Mudah menangis
  •  Selalu merasa ingin menyendiri,dll

Secara otomatis, orang lain pun malas mendekat karena orang stress mudah sekali tersinggung alias sensi. Jika semakin parah, mau tidak mau keadaan psikologis orang stress akan ikut terpengaruh dan lama-lama akan mengalami fatigue (kelelahan). Akibatnya selanjutnya adalah terjadi breakdown. Sakit secara fisik, mental dan kejiwaan.

Deal with It!
 
     
Jadi apa yang harus anda lakukan? 
      Pertama anda harus tenang. 
    Jangan sampai panik atau frake out menguasai diri. Telusuri akar stress anda, lalu cari solusinya. Misalnya, anda stress hendak ujian, tapi setelah diteliti lebih jauh ternyata anda takut gagal karena belajar anda masih kurang. Ingat, sumber stress sering kali berasal dari diri sendiri. Jika begitu, solusinya juga dapat anda usahakan dari diri anda sendiri. Jangan biarkan masalah kecil sampai membuat anda stress karena terlalu anda pikirkan. Lebih baik fokus pada pencarian solusinya. Jika kita berpikir tentang penyebab stres, sifat respons stres, dan efek negatif dari beberapa tipe stres (yang berkepanjangan, tak terduga, atau tidak dapat diatur stres), beberapa strategi manajemen yang sehat menjadi jelas. Langkah pertama dalam manajemen stres latihan. Karena respons stres mempersiapkan kita untuk melawan atau melarikan diri, tubuh kita prima untuk bertindak. Olahraga dapat membantu menghindari kerusakan kesehatan kita yang dapat menyebabkan stres berkepanjangan. Pada kenyataannya, penelitian telah menemukan bahwa latihan adalah antidepresan yang ampuh, anxiolytic (memerangi kecemasan), dan tidur dapat menjadi bantuan bagi banyak orang.

 


 

Konflik Dan Kekerasan Dalam DATING

mungkin anda sering mendengar kata KDRT atau KDD...nah, ternyata 75% kecenderungan perilaku tersebut sebenarnya telah dapat diketahui selama masa-masa dating. KDRT dan KDD dapat dilakukan oleh perempuan maupun laki-laki. kalau selama ini anda sering mendengar bahwa pelaku KDRT dan KDD adalah laki-laki, sekarang ini mulai muncul kasus-kasus KDRT dan KDD yang dilakukan oleh wanita. Kada beberapa perilaku yang patut diwaspadai menuju kecenderungan KDRT:
  1. Terlalu pencemburu. nah, perilaku cemburu itu wajar. yang tidak wajar adalah ketika seseorang terlalu pencemburu dan muncul sebagai tindaan posesif. anda harus wajib lapor setiap kegiatan yang anda lakukan kepada dia, anda tidak boleh berkomunikasi dengan teman wanita manapun selain dia..(maksudnya anda benar-benar tidak boleh bicara pada wanita lain selain dia)....nah waspadalah!
  2. Overprotect. biasanya ditandai dengan perilaku -kemana-mana harus sama aku!-dan -larangan bergaul dengan teman-teman tanpa alasan yang rasional.
  3. terlalu sensitif. mudah tersingung...sedikit sedikit tersinggung..wah...waspadalah!
  4. selalu menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi. tidak pernah minta maaf dan merasa tidak bersalah atas tindakan yang dilakukannya.
  5. terbiasa bertindak kejam kepada anak-anak dan binatang. pernahkah anda melihat pasangan anda ketika melihat kecoa? mungkin secara wajar, orang akan memukulnya sekali dengan keras. hal ini wajar...namun menjadi tidak wajar jika ia memukulnya berkali-kali dan hal ini cenderung dilakukan oleh seseorang yang mengalami Obsesif Kompulsif. mereka cenderung mengulang aktifitas tertentu hingga mereka yakin tak ada lagi hal yang membuat mereka cemas....nah kalau anda memiliki pasangan seperti ini...waspadalah!
  6. emosi tak stabil dan perilaku susah ditebak.
  7. sering melontarkan ancaman.
bila anda telah mengenali ciri-cirinya sekarang hanya ada satu pertanyaan dari saya, kuatkah anda dalam masa-masa pernikahan nantinya mengalami hal tersebut terus menerus dan bahkan lebih parah dari yang dialami saat ini?

Charrice Pempengco-kekuatan Dream book

bulan ini saya jadi mengagumi seorang penyanyi (yang akhirnya saya akui berbakat) berasal dari Filipina bernama Charice Pempengco. Mungkin sebagian dari anda sudah pernah mendengar nama gadis muda ini. kekaguman saya memiliki beberapa dasar. coba anda lihat video ini.


charrice pempengco seorang gadis dari kalangan biasa. dia adalah salah satu fans dari penyanyi terkenal Celine Dion dan Whitney Houston. Charice menginginkan untuk suatu hari dapat bernyanyi bersama dengan Celine Dion dan ia melakukan asosiasi visual untuk impiannya itu. ia membuat kliping mengenai Celine dion dan menuliskan impiannya di dapam buku kliping itu....dan seperti sulap, sekarang ia benar dapat mewujudkan impiannya itu. dulu ketika ia masih belum terkenal, ia tidak pernah membayangkan impiannya dapat tercapai. ia melakukan berbagai lomba menyanyi di negaranya, tapi siapa sangka saat ini ia sudah menjadi penyi kelas dunia. terus berusaha dan mencoba tanpa pernah menyerah untuk menjadi seorang penyanyi dengan suara indah, secara tidak lansung ia mengirimkan harapannya itu sebagai pesan kepada otak alam bawah sadarnya bahkan ditambah dengan asosiasi visual membuat impian charice bisa menjadi kenyataan.




dalam ilmu kognitif, charrice dapat dikatakan melakukan teknik mental picture dengan memiliki sebuah buku berisikan impian impian (charice menyebutnya "dream book"). menuliskan segala impian tanpa memperdulikan kata "nggak mungkin terjadi, mimpi kali yeee!" dan terus menerus berlatih dan berdoa, mungkin juga dapat menjadi solusi bagianda yang memiliki keinginan kuat seperti charice...Jika Charice bisa...anda juga pasti bisa mewujudkan impian anda.

Wajah Hantu


Hantu merupakan sosok yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Entah dari mana awalnya, manusia mulai mempersepsikan hantu sebagai sosok yang buruk rupa. mungkin karena sifatnya yang jahat sehingga otak manusia memproduksi segala hal mengenai yang paling negatif dan paling buruk yang ada dalam bayangan manusia. Dengan berkembangnya teknologi, ternyata Hantu juga mengalami perkembangan. coba bayangkan pada saat sekarang ini muncul nama hantu suster ngesot, suster keramas, hantu jeruk purut,hantu jamu gendong, hantu jembatan ancol...dulu, sebelum ada profesi suster, belum ada pula hantu macam itu. mungkin, suster merupakan sosok yang menakutkan bagi kebanyakan orang sehingga muncullah imajinasi menakutkan mengenai suster, begitu pula dengan penjual jamu gendong yang terkadang dihubungkan dengan kesan mistisnya.
dalam pemahaman saya saat ini ketika terjadi dimana Hantu ingin menampakkan keberadaannya kepada manusia adalah :
  • manusia melakukan proses pengenalan (sensasi) bahwa itu hantu.
  • manusia mengirimkan pesan ke otak bahwa hantu menyeramkan
  • otak mengolah segala hal yang menyeramkan dan akhirnya dilihat manusia (persepsi) sosok di hadapannya menyeramkan.
jadi bila saat itu kita membayangkan hantu sebagai wanita cantik maka yang muncul mungkin sosok seperti 
"Si manis dari jembatan Ancol"...
apapun yang kita bayangkan saat itu, maka tervisualisasikan sebagai persepsi yang kita terima. mudahnya, Hantu itu seperti layar LCD yang akan memunculkan apa saja yang digambarkan oleh komputer. nah, otak kita ini ibarat komputer. kita mau menampilkan yang indah-indah yang muncul nantinya juga indah...kita mau menampilkan yang menyeramkan, yang muncul jangan harap jadi indah....oleh sebab itulah mengapa hantu di indonesia berbeda penampakannya dengan hantu di jepang, amerika dan wilayah-wilayah lainnya.

konsep diri remaja putri

Remaja putri adalah sosok yang sedang berkembang baik dari segi fisik maupun seksual. Pada masa remaja, seorang remaja belum mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian proses perkembangannya. Perkembangan fisik dan seksual pada remaja merupakan hal yang sangat tidak dapat dipisahkan justru karena pemasakan seksualitas genital harus dipandang dalam hubungan dengan perkembangan fisik seluruhnya.
Bila ditinjau dari hubungan antara perkembangan psikososial dan perkembangan fisik, nampak bahwa perkembangan fisik memberikan impuls-impuls baru pada perkembangan psikososial. Sebaliknya, reaksi individu terhadap perkembangan fisik tergantung lagi dari pengaruh lingkungannya dan dari sifat pribadinya sendiri, yaitu interpretasi yang diberikan terhadap lingkungan itu. Perkembangan organ-organ genital (seksual) baik di dalam maupun di luar badan juga sangat menentukan dalam pola perilaku, sikap, dan kepribadian.
Tanda-tanda kelamin sekunder yang terdapat pada diri remaja putri itu adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan persetubuhan dan proses reproduksi, namun merupakan tanda-tanda yang khas wanita. Tanda-tanda yang khas tersebut, menurut Sarwono (2000), ditandai oleh suatu peristiwa yang disebut dengan menarche (menstruasi untuk pertama kalinya). Selain itu, pada diri remaja putri akan terjadi perubahan ciri-ciri seksual sekunder seperti panggul yang besar, payudara yang mulai berkembang, dan suara yang merdu.
Hurlock (1994) menyatakan perkembangan seksual sekunder akan membedakan pria dari wanita. Perbedaan seksual sekunder pada masing-masing jenis kelamin, akan membuat ketertarikan jenis kelamin yang lain. Ciri ini tidak berhubungan dengan reproduksi meskipun secara tidak langsung ada hubungannya yaitu karena pria tertarik pada wanita dan begitu juga sebaliknya. Inilah sebabnya mengapa ciri ini disebut “sekunder” dibandingkan dengan organ-organ seks “primer” yang berhubungan langsung dengan reproduksi.
Dion dkk (dalam Hurlock, 1994) menerangkan alasan mengapa kepuasan terhadap perubahan fisik yang terjadi ketika tubuh anak beralih menjadi dewasa adalah sangat penting. Menurut mereka, penampilan seseorang beserta identitas seksualnya merupakan ciri pribadi yang paling jelas dan paling mudah dikenali oleh orang lain dalam interaksi sosial. Meskipun pakaian dan alat-alat kecantikan dapat digunakan untuk menyembunyikan bentuk-bentuk fisik yang tidak disukai remaja dan untuk menonjolkan bentuk fisik yang dianggap menarik, namun hal ini belum cukup menjamin adanya kateksis tubuh.
Perkembangan atau pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana dikemukakan oleh Monks dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat daripada perkembangan badan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, seorang remaja mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang. Hal ini akan menimbulkan kegusaran batin yang mendalam karena pada masa remaja ini, perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya. Jadi remaja sendiri merupakan salah satu penilai yang penting terhadap badannya sendiri sebagai stimulus sosial. Bila sang remaja mengerti badannya telah memenuhi persyaratan, sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungan sosialnya, maka hal ini akan berakibat positif terhdap penilaian diri.
Penelitian Helmi (1995); Murdoko (1994) menunjukkan bahwa konsep diri sangat penting bagi keberhasilan individu dalam hubungan sosialnya, hal ini berarti bahwa dengan konsep diri yang positif individu akan berperilaku positif sehingga akan mendapat umpan balik yang positif dari lingkungan. Walgito (1993) menyatakan terbentuknya konsep diri akan mempengaruhi harga diri, dengan konsep dirinya remaja putri akan mengevaluasi pengalaman-pengalamannya yang berkaitan dengan penerimaan dan penghargaan orang lain terhadap dirinya.
Penerimaan Diri Pada Remaja
Karakterisitik utama remaja yang menerima dirinya adalah spontanitas dan tanggung jawab pada self-nya. Mereka menerima kualtias kemanusiaannya tanpa menyalahkan diri sendiri untuk kondisi-kondisi yang berada diluar kontrolnya (Allport, dalam Hjelle dan Ziegler, 1981:254). Mereka bebas dari kesalahan manusiawi dan tidak memandang dirinya sebagai seseorang yang harus marah atau takut atau menghidar dari konflik keinginan. Mereka meras memiliki hak untuk mempunyai ide, aspirasi dan keinginan sendiri. Mereka tidak menggerutu tentang kepuasan hidup. Seorang remaja yang dapat menerima dirinya sendiri akan dapat menyesuaikan dirinya sesuai dengan keinginannya.
Mappiare (1982) menambahkan bahwa remaja yang memiliki penerimaan diri (self-Acceptance) yang baik dalam menerima semua aspek dalam hidupnya termasuk setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, tanpa menimbulkan konflik internal, dapat mempengaruhi kesehatan psikologisnya, dan akan cenderung mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Demikian juga sebaliknya, remaja yang tidak memiliki penerimaan diri yang baik, akan cenderung menarik diri dari lingkungannya. Keadaan menarik diri atau rendahnya pemahaman akan keadaan yang dihadapi saat ini akan berpengaruh pada pembentukan pribadi yang sehat, citra diri yang positif dan rasa kepercayaan diri pada remaja dimasa yang akan datang.
Melalui pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri pada remaja merupakan pemahaman akan keadaan diri termasuk setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnnya tanpa menimbulkan konflik internal yang dapat mempengaruhi kesehatan psikologis remaja, sehingga akan mampu beradaptasi dengan lingkungan.
      Penerimaan diri
      self acceptance atau penerimaan diri adalah suatu tingkat dimana individu yang telah mempertimbangkan ciri-ciri personalnya, dapat dan mampu hidup dengannya (Hurlock, 1979:434). Jerslid dalam Hurlock (1979:434) menjelaskan bahwa individu yang menerima dirinya, mempunyai penilaian yang realistik dan menghargai keberadaanya, memiliki kepastian mengenai standar dan pendiriannya tanpa menghiraukan opini orang lain, dan memiliki penilainan, batasan yang realisitk tanpa menyalahkan diri secara irasional. Individu yang menerima dirinya akan menyadari segala kemampuan yang dimilikinya dan dapat memanfaatkanya semaksimal mungkin, serta menyadari segala kekuragannya tanpa menyalahkan dirinya sendiri akan keterbatasan yang dimilikinya.
      Menurut Willey (dalam purwarman, 2003:35), penerimaan diri mengandung pengertian adanya persepsi terhadap diri sendiri mengenai kelebihan dan keterbatasannya untuk digunakan secara efektif. Penerimaan diri juga dapat meningkatkan penilaian diri, akan memberikan pemasukan pada dirinya sendiri dan bertanggung jawab terhadap perilakunya dan tidak menyalahkan orang lain apalagi mencela orang lain karena keadaan dirinya. Selain itu penerimaan diri dapat meningkatkan rasa toleransi terhadap orang lain dan penerimaan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Mereka melihat manusia, dunia dan dirinya seperti adanya. Seseorang yang memiliki penerimaan diri berarti dapat mengenali kekurangan sendiri dan berusaha memperbaiki diri.
      Penerimaan diri adalah perasaan mencintai dan bahagia terhadap keadaaan diri sendiri, bagaimanapun itu. Beberapa menyebutnya, self-esteem, yang lain menyebutnya self-love. Apapun sebutannya, penerimaan diri berarti kesepakatan antara individu dengan dirinya sendiri untuk menerima, menghargai, menghormati, dan memotivasi keadaan diri sendiri dalam keadaan apapun, dalam arti meskipun banyak perubahan yang terjadi pada diri individu (http://www.geocities.com/self-acceptance.html).
      Dari berbagai penjelasan mengenai penerimaan diri di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa penerimaan diri adalah perasaan mencintai, menghargai, menerima dan bersikap positif terhadap diri sendiri, mengenai kelebihan dan keterbatasannya, memiliki kepastian mengenai standar dan pendiriannya tanpa menghiraukan opini orang lain, dan memiliki penilainan, batasan yang realisitk tanpa menyalahkan diri secara irasional.

       Tanda-tanda penerimaan diri
      individu yang menerima dirinya memiliki penilaian realistik tentang kemampuan dirinya, ditambah dengan penghargaan pada kelebihannya, percaya pada diri sendiri tanpa diperbudak oleh orang lain dan ukuran keterbatasan yang realistik tanpa rasa malu yang irasional (Hall & Lindzey, 1985:294).
      Karakteristik utama dari penerimaan diri adalah spontanitas dan tanggung jawab pada self, menerima kualitas kemanusiaannya tanpa menyalahkan diri sendiri untuk kondisi yang berada di luar kontrolnya. Individu yang menerima dirnya, bebas dari kekeliruan manusiawi dan tidak memandang dirinya sebagai seseorang yang harus merasa marah atau takut atau menghindar dari konflik keinginan.
      Sedangkan karakterisitik umum dari individu yang menerima diri adalah mampu mengenali segala hal yang ada dalam dirinya, baik kelebihan maupun kekurangannya. Individu dengan penerimaan diri yang tinggi tidak peduli akan berapa banyak kelemahan tersebut sebagai sumber kekuatan untuk memaksimalkan kelebihannya (Hurlock, 1979:437)

      Kondisi-Kondisi Yang Mendukung Penerimaan Diri
      Menurut Hurlock (Hurlock, 1979:434-436), ada beberpa kondisi yang mendukung penerimaan diri individu, yang akan dijelaskan satu-persatu secara lebih terperinci dibawah ini:
a.       Memahami diri sendiri (Self Understanding)
Memahamo diri sendiri adalah persepsi tentang diri yang ditandai dengan kemurnian, bahkan kepura-puraan; realisme bukan ilusi;kejujuran, bukan penipuan; kebenaran bukan kebohongan; dan tidak saja mengenali fakta, tetapi juga menyadari pentingnya fakta itu.
b.      Pengharapan yang realisitk (Realisitc Expectation)
Suatu individu mengharapkan sesuatu yang realisitik, dia juga mengharapkan orang untuk mewujudkanya. Jika harapan itu terwujud, maka akan menambah kepuasan diri yang merupakan landasan dari penerimaan diri. Akan lebih mungkin apabila harapan tersebut dirumuskan sendiri tanpa adanya pengaruh dari orang lain, dan akan lebih baik lagi apabila individu juga mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangannya.
c.       Tidak ada hambatan lingkungan (absence of environmental obstacles)
Apabila individu tidak dapat mewujudkan apa yang diharapkan, hal ini bisa saja terjadi karena adanya hambatan dalam lingkungan dimana individu tidak memiliki kendali, seperti misalya adanya sanksi sosial dari masyarakat. Jika hal ini terjadi, individu yang mengetahui keadaan dirinya bisa saja akan mendapati bahwa sulit untuk menerima diri sendiri, jika hambatan ini dihilagkan dan ada dukungan dari orang sekitar untuk mencapai kesuksesan, individu akan merasa puas dengan apa yang dicapainya, dan dapat menerima dirinya.
d.      Sikap-sikap sosial yang menyenangkan (Favourable social attitudes)
Perilaku lingkungan membentuk sikap diri, maka apabila individu memperoleh dukungan dari lingkungan sosialnya, maka dia akan lebih mudah menerima diri. Hal ini juga harus dilandasi dengan pengharapan yang realistis dan pemahaman diri. Tiga kondisi yang menuntuk pada evaluasi sosial yang mendukung adalah :
§      Tidak adanya prasangka terhadap individu
§      Memiliki nilai-nilai social skill, khususnya memahami keadaan sosial
§      Kemauan untuk menerima adat dan kebiasaan kelompok
e.       Tidak adanya tekanan emosional (absence of emotional stress)
Tekanan emosional sekecil apapun dapat mengganggu keseimbangan individu. Adanya tekanan dapat menimbulkan pengaruh negatif pada perilaku individu. Sebaliknya, tidak adanya tekanan akan menimbulkan perasaan santai, rileks, dan bahagia, yang mendukung untuk menghasilkan penerimaan diri yang baik.
f.        Pengaruh kesuksesan (Preponderance of successes)
Kegagalan yang terjadi terus menerus akan membuat individu merasa kurang percaya diri dan tidak puas dengan keadaannya, sehingga cenderung menimbulkan adanya penolakan terhadap diri sendiri. Banyaknya kesuksesan yang dialami oleh individu akan lebih mendukung penerimaan diri, karena individu akan lebih mudah untuk merasa puas terhadap keadaan dirinya.
g.       Identifikasi terhadap orang yang mampu menyesuaikan diri (identification with well-adjusted people)
Menyamakan diri dengan orang lain yang mampu menyesuaikan diri dengan baik cenderung mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan dan berperilaku mengarah pada penerimaan diri yang baik.
h.       Pandangan terhadap diri sendiri (self Perspective)
Individu yang dapat melihat kelebihan dan kekurangan dirinya secara obyektif seperti orang lain melihat dirinya memiliki pemahaman diri yang lebih baik. Perspektif diri yang baik akan memudahkan penerimaan diri.
i.         Pendidikan masa kecil yang baik (good childhood training)
Individu yang diasuh dengan pola sauh seimbang, tidak dominan, dan juga tidak pesimisif, memperoleh pendidikan yang baik dimasa kecil, dan tidak adanya pengalaman traumatis, akan lebih mudah untuk menerima diri.
j.        Konsep diri yang stabil (stable self consept)
Konsep diri yang stabil ada pada individu yang memandang dirinya dengan cara yang sama pada hampir setiap waktu. Individu akan lebih mudah menerima dirnya apabila konsep dirinya mendukung.

posted under | 0 Comments

ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder)




A. PENGERTIAN ADHD
ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (Sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (Ketidak beresan kecil di otak), Minimal Brain Damage (Kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (Terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 - 5% anak usia sekolah menderita ADHD.
ADHD (Attention Deficits and Hyper-activity Disorder) adalah gangguan yang berupa kurangnya perhatian dan hiperaktivitas (aktivitas yang berlebihan). Gangguan ini juga dikenal sebagai gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH). Manifestasi gangguan ini dapat kita temui dalam banyak bentuk dan perilaku yang tampak.
Beberapa bentuk perilaku yang muncul pada penyandang ADHD, mungkin pernah kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh bentuk perilaku anak penyandang ADHD di kelas:
1. Anak tidak pernah bisa duduk di dalam kelas.
2. Anak selalu bergerak
3. Anak melamun saja di kelas
4. Anak tidak dapat memusatkan perhatian pada proses belajar dan cenderung tidak bertahan lama untuk menyelesaikan tugas
5. Anak yang selalu bosan dengan tugas yang dihadapi dan selalu bergerak ke hal lain.

B. DIAGNOSIS ADHD
Anak-anak dengan ADHD biasanya menampakkan perilaku yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, yaitu :
1. Kurangnya kemampuan memusatkan perhatian
2.  Hiperaktivitas-Impulsivitas.
Kurangnya kemampuan memusatkan perhatian dapat muncul dalam perilaku  :
  • Ketidak mampuan memperhatikan detil atau melakukan kecerobohan dalam mengerjakan tugas, bekerja, atau aktivitas lain.
  • Kesulitan memelihara perhatian terhadap tugas atau aktivitas bermain
  • Kadang terlihat tidak perhatian terhadap tugas atau aktivitas bermain
  • Tidak mengikuti perintah dan kegagalan menyelesaikan tugas
  • Kesulitan mengorganisasikan tugas dan aktivitas
  • Kadang menolak, tidak suka, atau enggan terlibat dalam tugas yang memerlukan proses mental yang lama
  • Sering kehilangan barang miliknya
  • Mudah terganggu stimulus dari luar
  • Sering lupa dengan aktivitas sehari-hari
Perilaku yang disebabkan oleh hiperkativitas-impulsivitas antara lain:
  • Gelisah atau sering menggeliat di tempat duduk
  • Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain dimana seharusnya duduk tenang
  • Berlari berlebihan atau menanjat-manjat yang tidak tepat sutuasi
  • Kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas yag menyangkan
  • Seolah selalu terburu-buru atau bergerak terus seperti mesin
  • Berbicara terlalu banyak
  • Sering menjawab pertanyaan sebelum selesai diberikan (impulsivitas)
  • Terkadang gejala tersebut juga diikuti oleh agresifitas dalam bentuk :
    • Sering mendesak, mengancam, atau mengintimidasi orang lain
    • Sering memulai perkelahian
    • Menggunakan senjata tajam yang dapat melukai orang lain
    • Berlaku kasar secara fisik terhadap orang lain
    • Menyiksa binatang
    • Menyanggah jika dikonfrontasi dengan korban dari perilakunya
    • Memaksa orang lain melakukan aktivitas seksual
Berdasarkan PPDGJ III, gangguan ini dapat ditegakkan dengan memenuhi kriteria umum mengenai gangguan hiperkinetik (F90).
F90. Gangguan Hiperkinetik


Pedoman diagnostik
  • Ciri-ciri utama ialah berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan. Kedua ciri ini menjadi syarat  mutlak untuk diagnosis dan haruslah nyata ada pada lebih dari satu situasi (misalnya di rumah, di kelas, di klinik)
  • Berkurangnya perhatian tampak jelas dari terlalu dini dihentikannya tugas dan ditinggalkannya suatu kegiatan sebelum tuntas selesai. Anak-anak ini sering kali beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain, rupanya kehilangan minatnya  terhadap tugas yang satu karena perhatiannya tertarik pada hal lain. Berkurangnya ketekunan dan perhatian ini seharunya hanya didiagnosis bila sifatnya berlebihan bagi anak dengan usia atau IQ yang sama.
  • Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang  berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut keadaan relatif tenang. Hal ini tergantung pada situasinya, mencakup anak itu berlari-lari atau melompat-lompat sekeliling ruangan, ataupun bangun dari duduk/kursi dalam situasi yang menghendaki anak itu tetap duduk, terlalu banyak bicara dan ribut, atau kegugupan/kegelisahan dan berputar-putar atau berbelit-belit. Tolok ukur untuk penilaiannya ialah bahwa suatu aktivitas disebut berlebihan dalam konteks apa yang diharapkan pada suatu situasi dalam konteks apa yang diharapkan pada suatu situasi dan dibandingkan dengan anak-anak-anak yang sama umur dan nilai IQ-nya. Ciri khas perilaku ini paling nyata di dalam suatu situasi yang berstruktur dan diatur yang menuntun suatu tingkat sikap pengendalian diri yang tinggi.
  • Gambaran penyerta tidaklah cukup bahkan tidak diperlukan bagi suatu diagnosis, namun demikian ia ia dapat mendukung. Kecerobohan dalam hubungan-hubungan sosial, kesembronoan dalam situasi yang berbahaya dan sikap yang secara impulsif melanggar tata tertib sosial (yang diperlihatkan dengan mencampuri urusan atau mengganggu kegiatan orang lain, terlampau cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum lengkap diucapkan orang, atau tidak sabar menunggu gilirannya), kesemuanya merupakan ciri khas dari anak-anak dengan gangguan ini.
  • Gangguan belajar serta kekakuan motorik sangat sering terjadi dan haruslah di catat secara terpisah bila ada; namun demikian tidak boleh dijadikan bagian dari diagnosis aktual mengenai gangguan hiperkinetik yang sesungguhnya.
  • Gejala-gejala dari gangguan tingkah laku bukan merupakan kriteria eksklusi ataupun kriteria iklusi untuk diagnosis utamanya,tetapi ada tidaknya gejala-gejala itu dijadikan dasar untuk subdivisi utama dari gangguan tersebut.

C. ETIOLOGI ADHD
ADHD sendiri sebenarnya adalah kondisi neurologis (terkati dengan syaraf ) yang menimbulkan masalah dalam pemusatan perhatian dan hiperaktifitas-impulsivitas, yang tidak sejalan dengan perkembangan usia anak. Jadi ADHD lebih pada kegagalan perkembangan fungsi sirkuit/jaringan otak yang bekerja menghambat monitoring dan kontrol diri, bukan semata-mata gangguan perhatian seperti asumsi selama ini. Hilangnya regulasi diri ini menganggu fungsi otak yang lain dalam memelihara perhatian, termasuk kemampuan membedakan antara imbalan yang segera diterima dengan keuntungan yang akan diperoleh di waktu yang akan datang. 
            Sayang sekali penyebab sebenarnya tidak diketahui. Teori lama mengatakan penyebabnya antara lain adalah keracunan, komplikasi pada saat melahirkan, alergi terhadap gula dan beberapa jenis makanan, dan kerusakan pada otak. Meskipun teori ini ada benarnya, banyak kasus ADHD yang tidak cocok dengan penyebab tersebut. Penelitian membuktikan bahwa ADHD ada hubungannya dengan genetika seorang anak. Bukan berarti kalau salah seorang orang tua menderita ADHD, si anak juga akan menderita ADHD. Juga tidak berarti jika si anak menderita ADHD karena ada kerabat dekat yang menderita ADHD. ADHD si anak bukan berarti kesalahan ada pada anda. Kadang-kadang anda merasa sebagai orang tua yang tidak baik yang tidak dapat mengatur si anak, atau mungkin ada orang lain atau seorang guru yang mengatakan bahwa anda bukanlah orang tua yang baik. Yakinkan bahwa anda melakukan yang terbaik untuk anak anda.
Kelainan-Kelainan Pada Otak
Pada anak dengan ADHD, system kerja otaknya berbeda. ADHD bukan disebabkan karena kesulitan pada saat kehamilan atau melaihrkan. Pada dasarnya, otak penderita ADHD tidak mempunyai kegiatan kimiawi yang cukup untuk mengatur dan mengendalikan apa yang si penderita lakukan atau pikirkan. Pengobatan akan menaikkan aktivitas otak dan memberikan tambahan ëenergi pada otak untuk mengendalikan pikiran dan tingkah laku. Pada otak penderita ADHD kegiatan / aktivitas otaknya lebih sedikit (warna merah/oranye/putih) dibandingkan dengan otak anak yang tidak menderita ADHD. 
Terdapat beberapa saran terapi yang menurut para ahli dapat digunakan untuk menangani anak-anak dengan ADHD.
no
Nama Terapi
1
Terapi Bermain
2
Terapi Medis
3
Terapi Back in Control

1. Terapi Bermain
Terapi bermain sering digunakan untuk menangani anak-anak dengan ADHD. Melalui proses bermain anak-anak akan belajar banyak hal, diantaranya :
  • Belajar mengenal aturan
  • Belajar mengendalikan emosi
  • Belajar menunggu giliran
  • Belajar membuat perencanaan
  • Belajar beberapa cara untuk mencapai tujuan melalui proses bermain

2. Terapi Medis
Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa ADHD berhubungan dengan fungsi otak, terutama pada bagian yang bertanggung jawab mengatur pemusatan perhatian, konsentrasi, pengaturan emosi, dan pengendalian perilaku. Terapi medis biasanya berupa pemberian beberapa macam obat dengan sasaran area tersebut, yaitu membantu memusatkan perhatian dan mengendalikan perilaku, termasuk perilaku agresif.

3. Terapi Back in Control
Beberapa penelitian terakhir membuktikan bahwa cara terbaik untuk menangani anak dengan  ADHD adalah dengan mengkombinasikan beberapa pendekatan dan metode penanganan. Program terapi “Back in Control” dikembangkan oleh Gregory Bodenhamer. Program ini berbasis pada sistem yang berdasar pada aturan, jadi tidak tergantung pada keinginan anak untuk patuh. Program ini lebih cenderung ke sistem training bagi orang tua yang diharapkan dapat menciptakan sistem aturan yang berlaku di rumah sehingga dapat mengubah perilaku anak.
            Demi efektivitas program, sebaiknya orang tua bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan proses yang sama bagi anaknya ketika dia di sekolah. Orang tua harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan dan konsisten atas program yang dijalankan. Begitu juga ketika program ini dilaksanakan bersama-sama dengan pihak sekolah  maka orang tua sangat memerlukan keterlibatan guru dan petugas di sekolah untuk melakukan proses monitoring dan evaluasi.
            Dalam program ini, yang harus dilakuan orang tua adalah :
  • Definisikanlah aturan secara jelas dan tepat. Buat aturan sejelas mungkin sehingga pengasuh pun dapat mendukung pelaksanaan tanpa banyak penyimpangan.
  • Jalankan aturan tersebut dengan ketat
  • Jangan memberi imbalan atau hukuman atas tanggapan terhadap aturan itu. Jalankan saja sesuai yang sudah ditetapkan
  • Jangan pernah berdebat dengan anak tentang sebuah aturan. Gunakan kata-kata kunci yang tidak akan diperdebatkan.


DAFTAR PUSTAKA

  • Taylor, John F.1997. Helping Your Hyperactive/ADD Child. Prima Publishing. California.
  • Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta : Indeks
  • http://www.health-center.com

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Beranda

Followers


Recent Comments