Marketing Plan yang Berusia 50 Tahun - Timlo.net

Marketing Plan yang Berusia 50 Tahun
- Timlo.net

posted under | 0 Comments

COWOK LEBIH MUDA?

 (c)wienykashiwabara.multiply.com

Seorang teman, sebut saja Rena, bercerita tentang suaminya,"Awalnya hubungan kami begitu manis, sampai kemudian ketahuanlah aslinya seperti apa. Ia ternyata seorang anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Padahal saat pacaran dia begitu manis. Sekarang manjanya minta ampun, suka main perintah lagi. Kalau ada yang tidak dituruti, dia tidak segan membentak-bentak saya. Hmm, jika begini terus saya mau minta cerai saja..." artikel asli Woman.Kapanlagi http://woman.kapanlagi.com/relationship/keluarga_bahagia/1225_menikahi_pria_kanak_kanak.html

perspektif pernikahan saat ini sudah berpindah memang. orang saat ini memandang kematangan seseorang tidak berdasarkan usia. ini kemudian mejadi kontroversi. kematangan emosi adalah suatu keadaan atau kondisi mencapai tingkat kedewasaan dari perkembangan emosional dan karena itu pribadi yang bersangkutan tidak lagi menampilkan pola emosional yang pantas bagi anak-anak.[chaplin]
Hurlock  mengemukakan bahwa petunjuk kematangan emosi diri individu adalah kemampuan individu untuk menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak-anak atau orang yang tidak matang, sehingga akan menimbulkan reaksi emosional yang stabil dan tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke emosi atau suasana hati yang lain. Individu dikatakan telah mencapai kematangan emosi apabila mampu mengontrol dan mengendalikan emosinya sesuai dengan taraf perkembangan emosinya.
 kematangan emosi berkaitan dengan unsur individu. Makin bertambahnya usia seseorang diharapkan emosinya akan lebih matang dan individu akan lebih menguasai atau mengendalikan emosinya. Perempuan lebih matang emosinya daripada laki-laki. Peneliti Barkeley (Rogers, 1981: 102) menunjukkan bahwa perilaku perempuan terganggu pada awal masa remaja, barangkali karena budaya permisif pada perempuan yang mengakibatkan perempuan cepat emosi, tetapi lebih cepat stabil dibanding laki-laki dan perempuan lebih dapat mengekspresikan emosinya daripada laki-laki. bayangkan saja bila ternyata pria yang anda cintai ternyata masih memiliki emosi yang labil, bisa bisa ketika anda dan pasangan sedang menghadapi suatu masalah, pasangan anda yang selayaknya sebagai imam dalam setiap pengambilan keputusan justru bertindak childish.....nah...kalau sudah begitu... punya cowok lebih muda mungkin harus dengan berbagai pertimbangan kembali...

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Followers


Recent Comments