Cinematherapy


pernah mendengar Cinematherapy?

cinematherapy telah banyak digunakan oleh konselor pendidikan di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. cinematherapy adalah intervensi terapeutik yang memungkinkan klien menilai secara visual karakter-karakter yang ada dalam film berinteraksi dengan orang lain, lingkungannya, dan masalah-masalah pribadi.

meskipun cinematherapy merupakan teknik konselong yang relatif baru, akarnya dapat ditelusuri hingga ke yunani kuno. "orang-orang yunani kuno menggunakaan drama sebagai katarsis bagi emosi mereka, dan konsep tersebut sama dengan cinematherapy, walaupun dalam format abad ke-20", kata Bemie Wooder, seorang movie therapist yang mengaku menjadi orang pertama yang menggunakan teknik ini di Inggris. namun, Cinematherapy sangat mirip dengan Bibilotherapy. Bibilotherapy dapat dipandang sebagai proses dinamika dari iteraksi antara individu dan sastra, yang menekankan respon emosional pembaca pada apa yang telah dibaca, begitu menurut Jane Myers, seorang profesor di Departemen of Counseling and Educational Development di University of North Carolina di Greensboro. Meskipun demikian, cinematherapy memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bibilotherapy karena hanya sedikit orang dapat termotivasi untuk membaca buku secara tepat waktu dan lenkap jika dibandingkan dengan orang yang menyewa film atau pergi ke bioskop.


salah satu aspek yang terdapat pada sebagian besar film adalah alegori (kiasan). alegori ini juga dapat kita temukan pada cerita, legenda, lelucon, fabel yang dapat dijelaskan melalu teori belajar dan intelegensi, yang mengatakan bahwa kita memiliki 7 macam intelegensi. lebih banyak, kita menggunakan intelegensi ini, lebih cepat kita belajar karena intelegensi ini menggunakan meetode pemrosesan inormasi yang berbeda. menonton film dapat mengikat ke-7 intelegensi ini:
logical (dalam plot)
linguistik (dialog)
visual-spatial (gambar, warna dan symbol)
musikal (suara dan musik)
interpersonal (dalam cerita)
kinestetik (gerakan)
dan intrapersonal (inner guidance)

seperti kerja mimpi, cinematherapy membantu kita untuk mendapatkan kesadaran dari lapisan yang terdapat di alam bawah adar dan untuk membantu kita bergerak maju pada perspektif atau perilaku baru serta menyembuhkan dan mengintegrasikan keseluruhan diri.

dalam cinematherapy, kita menemukan sebuah cara bagi jiwa kita untuk masuk ke dalam pikiran kita. seperti dalam puisi, musik, dan literatur, mempelajari imbol dan makna yang ada di film membantu mengintegrasikan emosi, intuisi, dan logika, dan lalu mencampurkan proses rasional an irasional kita.

memahami reaksi pada tiap karakter yang dapat berbeda atau tidak menyenangkan, dapat menuntuk kita untuk menemukan "Shadow" yang ada dalam psikis kita, true self, dan potensi kita.

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Followers


Recent Comments